by Melia Nature Family on Saturday, October 30, 2010 at 3:21pm
Sebagian besar masyarakat pada umumnya tidak bisa membedakan antara MLM yang benar (legal) dengan sistem Money Game (ilegal). Dikarenakan cara kerja dan konsep yang hampir mirip, hingga masyarakat awam sulit untuk membedakannya. Konsep bisnis jaringan pada dasarnya adalah member get member, dimana anggota dimungkinkan untuk merekrut anggota lainnya hingga terbentuk jalur distribusi. Cara pembagian keuntungan diatur dalam sebuah sistem yang dinamakan Marketing Plan. Jika kita tidak jeli, maka bukan mustahil terjebak dalam sebuah skema Money Game yang akan banyak merugikan, baik member itu sendiri maupun orang-orang yang direkrut olehnya. Bisa dibayangkan, ketika sebuah skema Money Game berjalan dengan cepat maka ribuan, bahkan mungkin puluhan ribu orang tertipu dan kehilangan uang, yang nilainya bisa mencapai Milyaran rupiah!! Sebuah angka yang fantastis!
Karena itu dibutuhkan pola pikir yang cerdas, logis, tidak semata tergiur keuntungan besar yang ditawarkan dalam program. Dibawah ini parameter dan perbandingan antara MLM yang benar dengan program Money Game ilegal. Smoga bisa menambah wawasan kita hingga bisa memilih dengan bijak mana bisnis yang layak untuk dikerjakan.
1. Profil Perusahaan dan perijinan
Perusahaan MLM yang benar memiliki alamat kantor jelas serta no telp yang bisa dihubungi. Manajemen yang professional dan memiliki back up keuangan yang cukup. Sehingga tidak sampai terganggu dalam pembayaran bonus-bonus member. Akan lebih baik lagi jika perusahaan MLM dibuat/didukung oleh pabrik yang juga jelas dan telah beroperasi cukup lama. Hal ini untuk menjamin kelancaran stok produk dan distribusinya. Selain itu perusahaan MLM yang benar memiliki ijin khusus dari pemerintah RI berupa SIUPL (Surat Ijijn Usaha Penjualan Langsung), dulu bernama IUPB, yang dikeluarkan berdasarkan keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan RI. Diantaranya perusahan MLM harus berbadan hukum PT dan menyetorkan sejumlah uang jaminan kepada pemerintah yang nilainya untuk perusahaan lokal 2 Milyar rupiah dan untuk perusahaan Penanaman Modal Asing sebesar 5 Milyar rupiah. Ini yang membedakan antara perusahaan MLM dengan Money Game. Perusahaan Money Game tidak memiliki ijin ini. Biasanya hanya berupa SIUP biasa seperti pada perusahaan konvensional lain. Jadi jika Anda ditawarkan program MLM yang tidak memiliki ijin SIUPL segera hindari supaya Anda tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
*Cek apakah perusahaan memiliki alamat kantor yang jelas, no telp layanan yang bisa dihubungi, back up perusahaan, dan yang terpenting memiliki ijin SIUPL atau tidak...
2. Produk
Program MLM yang benar didalamnya terdapat produk-produk yang riil, yang bisa diperjual belikan kepada non member, dan manfaat nyata dari produk/jasa tersebut. Harganya relatif terjangkau dan tidak ada mark up harga berlebihan. Akhir-akhir ini banyak sekali program Money Game yang juga menawarakan produk/jasa didalamnya, tetapi yang perlu diketahui adalah jika Anda tidak tertarik dengang keuntungan bonus-bonus, maukah Anda membelinya? Wajarkah harganya? Apakah produk/jasa tersebut bisa dijual kepada non member? Dan apa manfaat yang nyata dari produk/jasa yang ditawarkan? Sebagai catatan tambahan, untuk memperbesar peluang usaha Anda dikemudian hari pilihlah produk-produk yang habis pakai, dibutuhkan oleh masyarakat banyak, pangsa pasar luas, dan eksklusif, artinya produk tersebut tidak mudah dicari dipasaran bebas dan yang tak kalah penting ijin produk dari Badan POM RI (Pengawasan Obat dan Makanan, jika produk tersebut termasuk dalam kategori produk kesehatan.
* Cek apakah produknya rill dan benar-benar dibutuhkan, apakah harganya realistis, apakah bisa dijual kembali ke non member, dan yang palin penting adalah ijin produknya.
3. Marketing Plan
Program MLM yang benar seharusnya memungkinkan anggota untuk mendapatkan keuntungang dari 2 cara, yaitu menjual produknya secara langsung kepada non anggota dengan cara retail, dan keuntungan dari penjualan melalui jalur distribusi yang dibangun (merekrut dan membina jaringan). Dalam program Money Game satu-satunya keuntungan yang bisa diperoleh hanya melalui perekrutan anggota baru. Karena biasanya produk terpisah dengan Marketing Plan, kalaupun ada biasanya keuntungan dari pendistribusian penjualan produk sangat kecil. Keuntungan lebih besar didapat darii pendaftaran anggota baru. Dan produk kalaupun masuk kedalam Marketing Plan, harganya terlampau mahal hingga sulit untuk dijual kembali kepada non member. Program pembagian keuntungan haruslah adil antara upline dengan downline, tidak terlampau muluk, dan realsitis untuk bisa dicapai. Ada beberapa program yang menawarkan upline bisa mendapatkan persentase bonus 100% sama dengan downline yang disponsori langsung hingga level tertentu. Ini salah satu skema yang cenderung mengarah kepada piramida. Karena bagaimanapun upline haruslah memiliki kerja yang cukup untuk bisa memperoleh keuntungan, cara pembagian seperti ini menurut kami kurang baik. Upline yang "malas" akan terus memperoleh bonus dari jalur dibawahnya walau tanpa usaha yang cukup. Telitilah, apakah pembagian keuntungan tidak hanya menguntungkan jalur atas dengan cepat.
* Cek apakah program tersebut hanya bisa berjalan melalui perekrutan tanpa ada keuntungan lain dari penjualan retail, apakah bonus terutama bisa diperoleh melalui pendaftaran anggota baru, dan Marketing Plan yang adil tidak hanya menguntungkan anggota yang lebih dahulu bergabung.
4. Support System
Perusahaan MLM yang benar secara berkala menyediakan sarana-sarana pelatihan dan pengembangan diri, baik yang dilakukan langsung oleh perusahaan maupun oleh team Leader. Sementara pada perusahaan Money Game hal ini jarang dilakukan, karena fokus mereka hanyalah meraup keuntungan sebesar-besarnya tanpa mementingkan kebutuhan anggotanya.
* Cek apakah terdapat pertemuan-pertemuan dan pelatihan yang berkesinambungan, akan lebih baik jika pertemuan informasi peluang usaha yang terbuka untuk umum tidak dipungut biaya.
Smoga bermanfaat,
Get Freedom...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar